1. Dalam Bidang Sains
Sejarah
perkembangan sains dan teknologi memang selalu dihiasi oleh wacana-wacana kritis
menyangkut efek dan pengaruhnya terhadap masa depan dunia kehidupan. Sejak
pertengahan abad-19 hingga kini, beberapa pemikir, mulai Baudellaire, Tolstoy,
Sorokin, hingga Heidegger, Adorno dan Virilio telah membentangkan berbagai
gambaran suram sains dan teknologi, yang dilihat telah menciptakan berbagai
masalah kemanusiaan, degradasi peradaban, dan penghancuran diri sendiri umat
manusia (self destruction). Meskipun demikian, tidak sedikit pula
pemikir-pemikir lain yang bersikap lebih optimistik terhadap perkembangan sains
dan teknologi.
Terlepas
dari gambaran cerah atau suram yang ditampilkannya, sains dan teknologi selalu
membentangkan sebuah ‘kemungkinan dunia’ (the possible world) atau
sebuah ‘masa depan imajiner’ (imaginary future), yaitu imajinasi tentang
sebuah masyarakat masa depan yang dibangun melalui kekuatan sains dan
teknologi. Sains dan teknologi berperan besar dalam mengkonstruksi sebuah
arsitektur ‘realitas’ yang diimajinasikan (imagining reality), meskipun
kerap sekali realitas yang dikonstruksi oleh sains dan teknologi tidak seperti
yang dibayangkan, karena berbagai ekses buruk yang dihasilkannya. Ada jurang
yang lebar antara imajinasi dan realitas.
Dalam
relasinya dengan perkembangan sastra, khususnya sastra kontemporer Indonesia,
pertanyaan mendasar yang muncul adalah apakah perkembangan sains dan teknologi
mutakhir dapat berperan dalam membangun sebuah dunia sastra masa depan yang
lebih imajinatif, kreatif, eksporatif dan produktif, atau malah sebaliknya
menghasilkan sebuah lorong gelap dan suram yang menuju ke arah ‘degradasi
sastra’? Bila demikian, maka ketimbang mengambil ide atau inspirasi dari sains
dan teknologi, sastra semestinya dibangun sebagai sebuah ‘wacana kritis’ dan
‘reflektif’, untuk ‘memandu’ arah perkembangan sains dan teknologi itu sendiri.
Sains:
Utopia, Distopia, Hipertopia
Sains dan
teknologi adalah sebuah bentuk ‘pembentangan kemungkinan dunia’ (possible
world) atau sebuah ‘perluasan medan pengalaman’ (field of experience).
Melalui sains dan teknologi ‘dibentangkan’ sebuah dunia yang belum pernah ada,
belum terbayangkan atau belum terimajinasikan sebelumnya. Akan tetapi,
pembentangan sains dan teknologi adalah pembentangan penuh ambiguitas. Di satu
pihak, sains dan teknologi membentangkan semacam horizon pengharapan (horizon
of expectation): pengembaraan tak bertepi, pengetahuan tanpa batas,
pengalaman tanpa pembatas. Di pihak lain, ia menciptakan pula ‘ketakterlukisan
yang enigmatik’, ‘kecemasan yang tanpa akhir’ (anxiety), ‘rasa
ketakamanan ontologis’ (ontological insecurity), ‘keterserapan dan
kecanduan’, serta ‘ketakpastian identitas dan subyektivitas’.
Ada tiga
kecenderungan utama pemikiran tentang sains dan teknologi dalam perannya
membangun sebuah ‘rumah’ (oikos) atau ‘tempat’ (topos) bagi masyarakat
manusia, yaitu: 1) utopianisme (utopianism) sebagai pandangan optimis
tentang peran positif sains dan teknologi, 2) distopianisme (dystopianism),
sebagai pandangan pesimis tentang sains dan teknologi, dan 3)
‘hiper-topianisme’ (hypertopianism), sebagai pandangan ‘fatalis’ tentang
sains dan teknologi
2. Dalam
Bidang Teknik/Pembelajaran
Munculnya
metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam
proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang
membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut
dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
Sistem
pembelajaran tidak harus melalui tatap muka Dengan kemajuan teknologi proses
pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga
menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
3. dalam
bidang bisnis ekonomi
Belakangan ini kita banyak
mendengar kemajuan di bidang informasi, telekomumikasi dan teknologi informasi
yang begitu pesat yang berorientasi pada teknologi informasi. Dengan semakin
gencarnya globlalisasi dunia saat ini, maka teknologi informasi juga semakin
marak pada kehidupan masayarakat. Bagi masyarakat yang masih awam akan
teknologi informasi wajib mengenal dan mempelajarinya agar dapat menyesuaikan
dengan tren yang berkembang. Dalam dunia bisnis teknologi informasi mempunyai
pengaruh yang nyata, transaksi bisnis dicatat secara on-line, diolah
dan pada saat yang hampir bersamaan (real-time) hasil pengolahan
atau informasi dapat dilihat, seperti yang lazim dilakukan para nasabah
bank pada saat melakukan transaksi pada ATM (automated teller machine).
Pada era tahun 70-an seorang pakar
manajemen memprediksi bahwa siapa yang menguasai sumber daya manusia dan
informasi akan menguasai dunia. Hal ini dapat dibuktikan bahwa menjelang abad
ke 21 negara-negara dan perusahaan-perusahaan yang unggul adalah mereka
yang sejak awal sudah menerapkan teknologi informasi sebagai alat untuk
berkompetisi. Teknologi informasi sudah menjadi senjata (alat) dalam proses
bisnis perusahan yang dapat membuat aliran informasi berjalan secara cepat
secara internal maupun eskternal.
Teknologi informasi memiliki banyak
peranan dalam membantu manusia dan memecahkan masalah. Membantu Manusia dalam :
meningkatkan produktivitas, meningkatkan efektivitas, meningkatkan efisiensi,
meningkatkan mutu, meningkatkan kreativitas, Problem solving (pemecahan
masalah).
Kegunaan utama teknologi
infrormasi adalah membantu dalam pemecahan masalah dengan
kreativitas tinggi dan membuat manusia semakin efektif dalam
memanfaakannya. Prinsip “High-tech / high-touch” adalah semakin
“high-tech” teknologi informasi yang kita pertimbangkan, semakin penting untuk
mempertimbangkan aspek “high-touch” dari teknologi informasi tersebut yaitu
aspek manusia. Jangan meminta manusia untuk menyesuaikan dengan teknologi
tetapi sesuaikan teknologi dengan manusia.
Tanggung jawab pemakai
teknologi informasi akan memberikan peran yang penting dalam memaksimalkan
kinerja teknologi informasi. Peran yang dimainkan pemakai adalah
tahu cara menggunakan teknologi informasi dan keterbatasannya dalam
berbagai situasi, pemakai harus dapat menggunakan teknologi informasi dengan
benar dan beretika sehingga tidak melanggar hak, privasi dan keberadaan orang
lain, pemakai harus melindungi data dan informasi yang berada di dalam
sistem komputer atau yang dikirim melalui jaringan, dari kehilangan dan
kerusakan.
4. Dalam
Bidang Administrasi Umum
Selama ini
adminitasi hanya dipandang sebagai kegiatan tulismenulis belaka Pandangan orang
demikian ini tentu bukan tidak beralasan. Secara phisik kegiatan admninistasi
memang banyak didominasi dalam kegiatan tulis menulis, baik menggunakan tangan,
alat tulis, mesin ketik atau komputer. padahal banyak teori yang mengatakan
kegiatan administrasi lebih dari pada itu. Bahkan ada yang lebih keterlaluan
lagi bahwa administrasi hanya dipandang sebagai kegiatan pendukung saja dalam
melengkapai kegiatan yang ada di lapangan ,Tidak semuanya pandangan demikian
itu benar. Kegiatan administrasi atau tulis-menulis atau lebih dikenal dengan
ketata usahaan di sebuah lembaga mempunyai out put yang sangat penting, terkait
di berbagai bidang, baik hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga
tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi
yang berupa dokumen seperti Ijazah, Sertifikat dansurat-surat penting lainnya
akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika akurasi isinya dijamin
benar.
Oleh
karena itu keakuratan data administrasi menunutut kejujuran dan kedisiplinan
baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk administrasi yang demikian
ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti hukum.
Dalam
bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai tentang data lembaga, sarana
kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, banyak ditanyakan
baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta.
Dalam
rangka memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini
menjadi tantangan bagipara pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan
format data administras pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi
kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai keperluan. .Seiring dengan
kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah barang tentu format administrasi
pendidikan harus kapable
terhadap
teknologi informasi saat ini.
Ruang
lingkup pembahasan.
Bertolak
dari pemikiran tersebut diatas, ditambah adanya kemajuan teknologi dan
informasi yang bisa dimanfaatkan untuk mendukunya saat ini, kiranya perlu adanya
sebuah pembakuan format administrasi pendidikan bagi satuan-satuan pendidikan
di Indonesia. Format administrasi pendidikan yang dimaksudkan adalah mudah
pengelolaannya, mudah pemahamannya dan bisa ditangani oleh tenagatenaga yang
pas-pasan pengetahuan Teknik Informasinya (TI). Padahal sementara ini banyak
institusi baik dari pemerintah maupun non pemerintah yang membutuhkan data
pendidikan pada suatu lembaga pendidikan dengan berbagai macam format
administrasi, sesuai kepentingan mereka.
Oleh karena itu dalam lingkup masalah ini, penmulis hanya membatasi dalam
membahas:
- Format baku data administarsi
kependidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan
- Pelayanan informasi data
administasi kependidikan.
5·Dalam
Bidang Keuangan dan Perbankan
Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi,
khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam
transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern.
Bahkan baru-baru ini salah satu bank swasta di Indonesia memperkenalkan suatu
alat yang akan menggantikan penggunaan uang.
Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat
dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-kota
besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota besar.
Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke daerah-daerah.
Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat ini selain
aspek geografis Indonesia yang unik dan luas.
Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan
seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat
diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada
teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat menarik uang
dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau
seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening
yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan.
Institusi
perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh pengembangan produk
dalam teknologi informasi, bahkan mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa
adanya teknologi informasi tersebut.
6·Dalam
Bidang Pendidikan
Globalisasi
telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan
tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka
(Mukhopadhyay M., 1995). Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang
akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi
dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Namun, teknologi tetap akan
memperlebar jurang antara di kaya dan si miskin. Tony Bates (1995) menyatakan
bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara
bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi
kesejahteraan ekonomi. Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan di atas
dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa
mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner,
serta terkait pada produktivitas kerja dan kompetitif. Kecenderungan dunia
pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:
1. Berkembangnya
pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning).
Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu
dimasukan sebagai strategi utama.
2. Sharing
resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan
3. Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium)
berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.
4. Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM
Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan,
maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan
menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan
dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat
jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya,
semuanya itu sudah dapat dilakukan.
Selain
memiliki kegunaan yang positive teknologi informasi juga memiliki dampak
negative dalam proses pendidikan antara lain:
1.
Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes
Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk..
Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah
sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan
pembocoran melalui internet tersebut.
2. Penyalah
gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal.
Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berpengetahuan
tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang
tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.
Adapun
keuntungan dam kerugian teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan
adalah :
Keuntungan :
1.
Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk
kepentingan pendidikan.
2.
Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning
yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3.
Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau
kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik
dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4.
Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan
lancar karena penerapan sistem TIK.
Kerugian :
1.
Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudahterjadinya pelanggaran terhadap Hak
Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data
menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2.
Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system
tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan
sistem tersebut akan berakibat fatal.
3.
Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek
dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of
attention